Marilah Menjaga Lisan

Oleh Abu Zubair Fathurrahman.


                 ِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا  إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ

مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا.

أَمَّا بَعْدُ:

فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

 

Ma’asyirol muslimin ,jama’ah jumat  yang dirahmati Allah……
Di saat yang mulia ini ,di tempat yang penuh dengan berkah ini,marilah kita bersyukur kepada Allah -Azza wa Jalla- atas segala limpahan rahmat,karunia dan nikmatNya kepada kita semua.diantara nikmatnNya juga adalah kita bias menghadiri  kewajiban berupa sholat jumat berjamaah.Sholawat  dan salam kita haturkan kpd Nabi Muhammad besrta para shahabatnya ,kerabatnya dan orang-orang yang tetap setia menegakkan sunnahnya sampai akhir zaman.

Kemudian khotib berwasiat  kepada diri khotib sendiri dan para jama,ah sekalian untuk meningkatkan iman dan taqwa ,yaitu dengan mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNYa dalam naungan cahaya ilmu.sebagaimana perkataan seorang Tabi,in yang mulia Thalaq bin Habib Rahimahullah tentang teqwa yaitu:”Taqwa adalah engkau mengerjakan ketaatan kepada Allah di atas cahaya ilmu dari Allah karena mengharapkan pahalaNya dan engkau meninggalkan kemaksiatan kepada Allah di atas cahaya   ilmu dari Nya karena engkau takut akan siksaNya.
Oleh karena itu hendaknya kita selalu menjaga segala aktivitas keseharian kita dalam ibadah kepada Allah agar kita bias memperoleh derajat Taqwa disisi Nya…tentunya dengan beribadah atas dasar ilmu.

Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah……
Lidah yang kita miliki adalah daging kecil yang tak bertulang tetapi sangat brperan penting dalam diri seseorang,berapa banyak orang terjebak dalam kejahatan,kesyirikan,dan kemaksiatan disebabkan karena ia tidak bias menggunakan lidahnya untuk kebaikan..,berapa banyak orang  mengalami penderitaan jasmani atau rohaninya disebabkan mereka  tidak bias menjaga lisan (lidahnya).Tetapi sebaliknya ,orang yang bias menjaga lisan atau lidah mereka,niscaya didepan mereka terhampar banyaknya kebaikan dan kebaikan,bahkan keberuntungan..sebagaimana Allah berfirman dalam Alqur-an Surat Al-Mukminun ayat  1 sd  3.
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman.Yaitu orang orang yang khusyu’ dalam sholatnya,dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.

Dalam ayat ini,Allah menerangkan kepada kita semua..bahwa orang yang beruntung adalah orang yang beriman,,yaitu orang yang sholatnya khusyu ,tuma’ninah dan tentunya mengharap pahalaNya..serta orang-orang yang selalu berpaling dari hal yang tiada guna,termasuk diantaranya adalah perbuatan dan perkataan yang tidak ada manfaatnya,berupa lawakan,senda gurau,banyak bercanda,  ucapan dusta dan sebagainya..

Mari kita renungkan sabda Rosulullah kepada umatnya.
من حسن إسلام المرْء ترْكه ما لا يعنيه
“Diantara kebaikan islam seseorang  adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya.(Hadits hasan,yang diriwaytakan Attirmidzi dan selainnya demikian)

Telah berkata Syaikh Abdurrahman As sa’dy tentang hadits ini,”siapa yang tidak meninggalkan apa yang tidak berguna baginya,maka ia telah berbuat buruk dalam keislamannya,dan itu mencakup ucapan dan perbuatan yang terlarang,baik larangan dari yang haram maupun yang makruh”.
Oleh karena itu wahai saudara-saudaraku kaum muslimin…mari kita jaga diri kita dari perbuatan yang sia-sia dan juga perkataan yang sia-sia.                       
Dalam hadits yang lain ,rosulullah telah bersabda:
من كان يؤ من با لله و اليوم الاخر فليقل خيرًا أو ليصمت


Artinya:”Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir,maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.”(HR.Al Bukhari dan Muslim).

Al-Imam Asy-Syafi-I Rahimahullah berkata:”Makna hadits ini,jika seseorang hendak berbicara,maka pikirkanlah lebih dahulu.Jika tampak padanya bahwa ucapan tersebut tidak merugikannya maka bicaralah.Jika tampak padanya bahwa ucapan tersebut ada mudhorotnya atau ia ragu,maka tahanlah atau diamlah.'

Diriwayatkan dari Nabi Muhammad    bahwa beliau bersabda;
”Di antara tanda kefahaman seseorang pada agama,ialah sedikit bicaranya dalam apa yang tidak berguna baginya.”

Demikianlah lisan seorang mukmin,yaitu ketika berbicara ia selalu berhati-hati atau tidaklah berbicara melainkan membawa kebaikan dan tentunya berlandaskan ilmu.,dan ini merupakan sifat yang terpuji ,sifat yang memang sejatinya harus ada pada orang mukmin.
S
ebagaimana dalam hadits,disebutkan ketika Shahabat yang mulia Abu Musa Al Asy’ari bertanya kepada Rosulullah tentang siapa orang mukmin yang paling utama..maka Rosulullah  menjawabnya:
المسلم من سلم المسلمين من لسانه و يده
“Dia adalah orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya.”(HR.AL Bukhari dan Muslim).

Hadits ini menunjukkan akan  haramnya seorang muslim mendzolimi orang lain baik dengan lisannya ,seperti mengolok-ngoloknya,mencelanya,menghinanya,merendahkan martabatnya ,mengghibahnya dan sebagainya,atau mendzolimi fisik orang lain dengan anggota  badannya.

Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah……
Ketahuilah,bahwa diantara penyebab seseorang dimasukkan Neraka Allah_adalah karena akibat dari ia tidak bisa menahan lisannya  dari yang diharamkan,dari yang tidak perlu, ghibah, hasad, namimah atau candaan-candaan yang penuh kedustaan. 

Rosulullah   bersabda;
”Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan suatu perkataan yang  tidak diperhatikan (apakah itu baik atau tidak) ,memnyebabkan ia tergelincir ke neraka dengan jarak yang lebih jauh daripada jarak dari arah timur ke barat.”(HR.Al-Bukhari dan Muslim)
Dikisahkan ,suatu hari,Muadz bin Jabal Rodhiallahu ‘Anhu bertanya kpd Rosulullah.;
”Apakah kita akan disiksa karena ucapan kita?’..Maka Rosulullah menjawabnya:”Celaka wahai engkau ya Muadz,tidaklah manusia disiksa di atas wajah-wajah dan hidung-hidung mereka di dalam Neraka kecuali disebabkan karena ucapan-ucapan lisan mereka.(HR.Attirmidzi,Ibnu Majah).

Sebelum menutup khutbah pertama ini,perhatikanlah 2 untaian kalam shahabat yang mulia –Abu Darda- Rodhiyallahu Anhu-berkata;”Berikanlah hak kedua telingamu,dan sesungguhnya dijadikan untukmu dua telinga dan satu mulut agar kamu lebih banyak mendengar dari pada berbicara.”

Ali bin Abi Tholib berkata:”Seseorang mati karena tersandung lidahnya,dan seseorang tidak mati karena tersandung kakinya……tersandung mulutnya akan menambah pening kepalanya,sedang tersandung kakinya akan sembuh perlahan..”.
واستغفروالله لى و لكم ...

Khutbah kedua.
Muqoddimah ke dua

, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا  إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ
مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

أَمَّا بَعْدُ:


Hadirin,jamaah tamu undangan Allah yang berbahagia……..
Dali-dalil yang kami sebutkan pada khutbah pertama tadi ,menunjukkan agar kita semua menjaga lisan kita,karena memang lisan yang kita miliki,kalau kita tidak bias menjaganya,,akan menjadi boomerang bagi kita sendiri..kaum muslimin,,,hendaknyalah kita takut kepada Allah dari dosa dosa lisan kita,.apalagi setiap ucapan kita dicatat oleh malaikat Allah yang bertugas mencatat segala amal perbuatan dan perkataan kita..

Allah telah berfirman:’
Yang Artinya:”Tidak  ada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.(QS,Qaaf:18).

Juga firman Allah tentang akan bersaksinya anggota badan kita dihadapan Allah Robbul Alamin.,dan ini pasti akan terjadi pada kita semua wahai kaum muslimin..Allah telah berfirman:  ƒ
Artinya:”Pada hari(ketika) ,lidah,tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.”(QS.Annur:24)….

Setelah kita tahu akan bahaya lisan kalau tdk digunakan dalam kebaikan,maka bagaimana cara kita menjaganya?..tentu saja dengan memperhatikan baik atau buruknya apa yang akan diucapkan ,kalau masih ada keraguan untuk diucapkan,maka lebih baik diamlah.

Lihatlah Rosulullah    ,beliau adalah orang yang paling banyak diamnya dan sedikit sekali tertawanya,bagaimana dengan diri kita.? Dari hal ini,kita seharusnya introspeksi dengan diri kita jika kita adalah hamba Allah yang cerdas(al kayyisu),yaitu orang bias melihat bagaimana dirinya atau mengintrospeksi dirinya,..sungguh betapa mulia dan indahnya, seandainya kita dihiasi dengan  adab mulia ini,karena surge Allah menanti para penjaga lisan …Sebagaimana Rosulullah berkata:” Siapa yang dapat menjamin kepadaku untuk menjaga di antara dua”lihyahnya”yaitu lisan,dan di antara dua kakinya yaitu kemaluan,maka aku akan jamin baginya surga(HR.Bukhari).
Demikianlah khutbah singkat ini yang kami sampaikan,semoga Allah selalu merahmati kita semua,sehingga kita mampu menjaga lisan kita dari yang diharamkanNya. amien.
Doa

اللهم صل على محمد و على ا له وصحبه أجمعين
رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَسِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ  
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
سبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المر سلين
 و الحمد الله رب العا لمي

0 komentar:

Posting Komentar